Sejak tahun 1997, profesor biokimia
Judy Wall, telah mempelajari sebuah spesies bakteri dengan tujuan
menentukan potensinya untuk bioremediasi lokasi tercemar tumpahan
uranium. Bioremediasi adalah penggunaan mahluk hidup untuk mengurangi atau menghilangkan bencana lingkungan dari kimia
beracun atau limbah lainnya. Di Amerika Serikat, bahan radioaktif,
termasuk uranium, mencemari sekitar 40 juta ton tanah dan debu, cukup
untuk mengisi 17 stadium olahraga profesional, dan 1,7 triliun galon air
tanah, sekitar empat kali konsumsi air harian AS. Penelitiannya didanai
sebagai bagian dari program penelitian Bioremediasi alamiah dan
dipercepat kementrian Energi.
“Bakteri
ini ditemukan dimana-mana,” kata Wall. “Yang membuatnya unik dan
berpotensi sebagai remediator uranium adalah bagaimana ia membuat
energinya. Ia tidak membuat energinya lewat fotosintesis
seperti tanaman atau membakar oksigen seperti hewan. Ia membuat
energinya dengan mendorong atau menambahkan elektron ke senyawa
lainnya.”
Wall percaya sistem transpor
elektron ini dapat digunakan untuk bioremediasi. Dengan mendorong
elektron ke Uranium VI yang sangat mudah larut namun berbahaya, bentuk
yang lebih netral yaitu Uranium IV dapat tercipta. Bentuk ini tidak
mudah larut dan lebih mudah disimpan dan disaring dari air tercemar.
“Bila
kita dapat menggunakan bakteri yang ada secara alamiah di lokasi, kita
dapat mengurangi tingkat gangguan pada lingkungan saat pembersihan,”
kata beliau. “Bioremediasi juga mestinya menghemat biaya.”
Saat
ini, Wall bekerja dengan para peneliti dari Laboratorium Nasional Los
Alamos di New Mexico untuk memahami protein yang mengirimkan elektron ke
Uranium VI. Para peneliti telah menemukan setidaknya satu protein dalam
proses ini, dan di masa depan, mereka berharap mempelajari bagaimana
meningkatkan afinitas bakteri pada uranium dan meningkatkan efisiensinya
sebagai bioremediator.
“Saat kita
telah menemukan jalur genetiknya, kita dapat mulai memeriksa
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kegunaan bakteri ini untuk
bioremediasi,” kata beliau. “Kita perlu menentukan kompetitor untuk
elektronnya, seperti logam berat lainnya, mengisolasi faktor lingkungan
yang dapat menghentikan sistem transpor dan menentukan metode-metode
untuk mendukung pertumbuhan bakteri bermanfaat ini.”
Sumber berita:
University Of Missouri-Columbia. http://www.faktailmiah.com
Read more: http://www.mediabloger.com/2013/03/cara-membuat-auto-readmore-di-blog.html#ixzz2WwrIQl1n
0 komentar:
Posting Komentar