BPA atau bisphenol A, senyawa kimia yang dilaporkan memiliki efek
berbahaya terhadap perkembangan sistem saraf anak, demikian menurut
penelitian terbaru.
"BPA mengganggu perkembangan sistem saraf tengah. Kami khawatir kalau
dampak jangka panjangnya bisa menimbulkan kelainan perkembangan saraf,"
tutur Dr Wolfgang Liedtke dari Duke University di Durham, seperti yang dikutip dari CBS News.
Penelitian tersebut memang dilakukan pada tikus percobaan
laboratorium. Namun peneliti yakin bahwa dampak dari BPA juga buruk bagi
manusia.
BPA sendiri sering digunakan untuk melapisi bungkus makanan. Seperti
kaleng demi mencegah korosi dan plastik, baik itu botol, alat makan,
maupun kotak makanan.
Senyawa kimia tersebut punya sifat meniru hormon estrogen pada tubuh
sehingga mampu mengganggu sistem endokrin. Beberapa penelitian
sebelumnya bahkan mengaitkan BPA dengan risiko gangguan jiwa, kanker,
masalah sistem imun, dan sistem reproduksi.
Kali ini, peneliti pun kembali menemukan efek samping dari paparan BPA, khususnya terhadap perkembangan sistem saraf anak.
Ketika sistem saraf berkembang, ion klorida diturunkan jumlahnya oleh
protein bernama KCC2. Namun paparan BPA mematikan KCC2, sehingga kadar
klorida yang terlalu banyak akhirnya menghancurkan perkembangan sistem
saraf yang terjadi di otak.
Penemuan ini dianggap penting, karena muncul dugaan kalau BPA bisa
saja menjadi pemicu dari beberapa kelainan, salah satunya adalah Sindrom
Rett - kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan otak dan hanya
dialami oleh anak perempuan.
Peneliti kemudian melaporkan hasil penemuan tersebut dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Sumber : http://www.merdeka.com
Read more: http://www.mediabloger.com/2013/03/cara-membuat-auto-readmore-di-blog.html#ixzz2WwrIQl1n
0 komentar:
Posting Komentar